Otomotif
Selasa, 1 Mei 2012 - 13:34 WIB

BAN: Kinerja Ekspor Terganggu, Angka Penjualan Ban Merosot

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

JAKARTA – Tingginya penjualan ban di pasar domestik pada Januari – Maret 2012, ternyata belum mampu menopang pertumbuhan positif pasar ban nasional akibat tergerusnya kinerja ekspor.
Advertisement

Data yang diperoleh Bisnis dari Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menyatakan total pasar ban untuk kendaraan roda empat pada kuartal I/2012 merosot 2,6% dibandingkan dengan pasar pada periode yang sama 2011 dari 12,83 juta unit menjadi 12,49 juta unit. Di pasar domestik, total penjualan ban radial (passenger car radial/PCR) kepada pabrikan otomotif (OEM/original equipment manufacturers) pada periode tersebut melonjak 20,2% dari 871.471 unit menjadi 1,05 juta unit.

Adapun, kinerja penjualan ban biasa (ban reguler) juga melonjak 28,6% dari 204.836 unit pada kuartal I/2011 menjadi 263.341 unit. Dengan demikian, total penjualan ban mobil di pasar domestik melonjak 21,8% dari 1,08 juta unit menjadi 1,31 juta unit. “Lonjakan ban di pasar domestik rupanya tak cukup mendorong total penjualan ban Indonesia tumbuh positif karena kinerja ekspor terus melemah. Lonjakan itu tak berarti apa-apa,” kata Ketua Umum APBI Aziz Pane kepada Bisnis Indonesia.

Ekspor ban PCR ke pasar Eropa, Timur Tengah, Asia dan Amerika pada periode itu justru turun 4,5% dari 7,92 juta unit menjadi 7,56 juta unit. Ekspor ban bias bahkan merosot 10,5% dari 958.861 unit pada kuartal I/2011 menjadi hanya 858.063 unit sehingga total penurunan ekspor mencapai 5,1%.

Advertisement

Menurut Aziz, penurunan ekspor masih dipengaruhi dampak krisis ekonomi global sehingga merontokkan permintaan dari beberapa pabrikan otomotif global. Akibat tekanan krisis, penjualan mobil di pasar Eropa pada kuartal I/2012 merosot 7,3% dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama 2011 dari 3,68 juta unit menjadi 3,43 juta unit.

“Efek second round krisis ekonomi global masih berlanjut sehingga berpengaruh pada menurunnya PDB di negara tujuan ekspor kita. Kalau krisis di Eropa belum pulih, selama itu pula ekspor ban dari Indonesia tak akan pernah meningkat,” tutur Aziz.

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : APBI Ban Ekspor Penjualan
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif