Otomotif
Senin, 19 Juni 2023 - 17:08 WIB

Bosch Kembangkan Perlengkapan Daur Ulang Baterai Kendaraan Listrik

Newswire  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi baterai mobil listrik. (Carusermagz.com)

Solopos.com, JAKARTA-Bosch Rexroth mengembangkan sebuah perlengkapan untuk mendaur ulang baterai kendaraan listrik.

Sejalan dengan peningkatan jumlah kendaraan listrik di jalan raya secara global, tidak akan lama lagi dunia akan dibanjiri dengan baterai lithium ion besar yang sudah habis masa pakainya dan perlu dibuang.

Advertisement

Proses daur ulang dibutuhkan untuk memulihkan sebagian besar bahan aktif baterai. Mengutip Autocar, seperti dilansir Solopos.com dari Antara,  pada Senin (19/6/2023), baterai yang dipasang ke electric vehicle (EV) hari ini akan mencapai akhir masa pakainya dalam 10-15 tahun, dan penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2030 Eropa akan mendaur ulang 420.000 ton bahan baterai per tahun.

Bosch Rexroth telah mengembangkan sebuah “kit” untuk mengatasi hal ini dan telah memasok Battery Lifecycle Company dengan sistem untuk melepaskan kemudian membongkar baterai dalam proses yang sepenuhnya otomatis.

Mulai musim panas ini, baterai dari berbagai pabrikan yang tiba di lokasi perusahaan di Magdeburg, Jerman, akan dikosongkan untuk selanjutnya dilakukan proses tersebut.

Advertisement

Komponen baterai dengan berat hingga 150 kg dibawa melalui unit pemrosesan dengan kecepatan 18 meter per menit, yang menurut Bosch, setara dengan delapan baterai lithium ion yang habis dalam waktu kurang dari 15 menit.

Proses ini cukup maju dari pengosongan baterai secara manual, yang memakan waktu sekitar 24 jam. Sebaliknya, proses otomatis dapat mengenali desain baterai yang berbeda, meminimalkan risiko korsleting dan kebakaran, lalu modul pengosongan dalam hitungan menit.

Apa yang membuat metode baru ini sangat menarik adalah energi yang diambil dari baterai digunakan untuk membantu menyalakan sistem daur ulang dalam proses circular.

Advertisement

Setelah modul baterai benar-benar habis, modul tersebut dinonaktifkan secara kimiawi untuk memastikan tidak ada sisa energi atau risiko lainnya.

Langkah terakhir adalah menghancurkan baterai dan memulihkan serta mendaur ulang litium, kobalt, dan nikel. Sekitar 95 persen kimia baterai dapat didaur ulang dengan cara ini dan digunakan kembali dalam produksi baterai.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif