Otomotif
Jumat, 25 April 2014 - 02:43 WIB

BURSA MOBIL INDONESIA : Hyundai Siapkan Low MPV, Solo Jadi Sasaran...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Model berpose didepan mobil terbaru Hyundai The Next Generation Tucson dan Hyundai H-1 saat peluncurannya di Jakarta, Kamis (24/4/2014). The Next Hyundai Tucson merupakan generasi kedua yang dilengkapi mesin NU 2.0 MPI D-CVVT berkapasitas 2000 cc sedangkan untuk Hyundai H-1 dilengkapi mesin diesel CRDi 2.5 terbaru dengan 5 kecepatan Shiftronic untuk akselerasi responsive. Masing-masing dibanderol seharga Rp 346 juta (Off The Road) dan Rp355 - Rp499 (Off the Road). (Alby Albahi/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — PT Hyundai Mobil Indonesia (HIM) bersiap bersaing meramaikan persaingan segmen low multi-purpose vehicles (MPV) di bursa automotif Indonesia. HMI yang memiliki pabrik dengan kapasitas produksi 27.000 unit per tahun itu juga akan menyasar Solo dengan outlet baru yang dijadwalkan buka tahun 2014 ini.

Kenyataan segmen low MPV menguasai porsi terbesar dalam bursa mobil Indonesia mengundang hasrat HIM turut bersaing menaklukkan hati pasar. Meskipun belum resmi membocorkan kapan akan meluncurkan produk di segmen sejuta umat itu, HIM selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Hyundai di Indonesia sudah pasang kuda-kuda.

Advertisement

Presiden Direktur PT HMI Mukiat Sutikno sebagaimana dikutip Bisnis Indonesia, Jumat (25/4/2014), mengaku telah melakukan riset awal. Dia juga menyatakan bahwa riset dan keinginan HIM dalam merambah pasar segmen low MPV telah disampaikan kepada Hyundai Mobil Corp (HMC) sebagai induk dari pemegang merek Hyundai di dunia.

“Kami dari HMI telah beberapa kali membicarakan hal ini. Dari HMC memerhatikan situasi karena ingin mengambil peluang di Indonesia. Kita menganggap serius untuk memperkuat posisi Hyundai di Indonesia. Tapi hal ini masih didiskusikan,” katanya.

Menurut Mukiat, HMI maupun HMC tidak memandang sebelah mata pasar low MPV. HMI bahkan meminta kepada HMC untuk serius menggarap segmen ini, hingga bisa bersaing dengan pemain low MPV terbesar di Indonesia. “Secara segmen size masih besar sekali. Ke depannya untuk menjadi volume brand atau produk harus memiliki MPV B, itu yang terus kami tekankan ke HMC untuk serius menggarap segmen tersebut,” ujarnya.

Advertisement

Menurut dia, pasar low MPV di Indonesia sangat dipengaruhi karakteristik masyarakat yang cenderung menyukai kendaraan luas dan multifungsi. Saat ini, HMI menunggu keputusan HMC untuk segera merealisasikan keinginan tersebut. “Harapan dari HMI segera diwujudkan. Tapi kami butuh support dari HMC. Tanggapannya so far cukup oke. Dari Korea [Selatan] mereka lebih tertutup tidak menggembor-gemborkan dulu, itu karakternya.”

“Fokus kami bukan sekedar buka outlet baru. Kami sekarang lebih memerhatikan outlet yang ada kami perkuat, kecuali di kota yang tidak ada outlet.”

Selain di Indonesia, HMI ternyata ingin membuka pasar low MPV ke berbagai penjuru dunia. Ini memungkinkan segmen low MPV Hyundai dibuat di Nusantara untuk kemudian diekspor. Mukiat pernah berargumen kepada HMC, kini pasar besar low MPV bukan sekadar cita rasa Indonesia.

Advertisement

“Segmen MPV B sudah menyebar luas. Bahkan di Brasil segmen MPV B sudah mulai tumbuh. Jadi segmen MPV B jika pihak HMC melihat lebih ke Indonesian taste, sekarang bukan lagi. Semuanya tergantung HMC, tapi kami sudah siap,” tuturnya.

Dari segi sarana, HMI sendiri memiliki pabrik yang siap produksi. Kapasitasnya mencapai 27.000 unit per tahun. Selain itu, posisi HMI semakin serius dengan memperkuat jaringan. Tahun ini HMI merencanakan membuka empat outlet baru, di Sukabumi, Jember, Solo, dan Palangkaraya.

“Tapi fokus kami bukan sekedar buka outlet baru. Kami sekarang lebih memerhatikan outlet yang ada kami perkuat, kecuali di kota yang tidak ada outlet sambil berharap bagaimana MPV B bisa segera diproduksi,” katanya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif