SOLOPOS.COM - Ilustrasi motor matic tidak bisa distarter. (Freepik)
Solopos.com, SOLO – Berikut ini beberapa cara awal yang bisa kamu lakukan sendiri jika motor dengan transmisi otomatis atau automatic (matic) tiba-tiba mogok dan tidak bisa distarter.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap untuk kamu yang sedang menghadapi masalah starter pada motor matic. Kami akan membahas berbagai penyebab umum yang membuat motor matic susah starter, beserta langkah-langkah sederhana untuk melakukan pengecekan dan solusi untuk memperbaikinya, dikutip dari laman Suzuki.
Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa kembali menyalakan motor matic kamu dan melanjutkan perjalanan. Namun, jika masalah yang dihadapi tergolong serius, kami tetap sarankan untuk membawa motor matic kamu ke bengkel terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Motor matic yang mogok dan tidak bisa distarter bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut beberapa penyebab umum yang sering terjadi:
Aki adalah sumber listrik utama yang dibutuhkan untuk menghidupkan motor matic. Jika aki tekor atau sudah rusak, maka tidak akan ada cukup daya untuk menyalakan starter motor dan mesin. Gejala aki tekor biasanya ditandai dengan lampu motor yang redup atau starter motor yang berbunyi lemah.
Starter motor berfungsi untuk memutar mesin awal ketika kamu menekan tombol starter. Jika starter motor mengalami kerusakan seperti ausnya sikat, macetnya gigi starter, atau lilitan yang rusak, maka mesin tidak akan bisa dihidupkan. Kamu biasanya akan mendengar bunyi klik-klik saat mencoba starter, atau tidak ada suara sama sekali.
Sistem pengapian bertugas menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin. Masalah pada busi yang aus, koil pengapian yang rusak, atau kabel busi yang putus bisa menyebabkan tidak adanya percikan api sehingga mesin tidak bisa hidup. Gejala yang mungkin timbul seperti mesin mbrebet, susah starter, atau mesin mati mendadak.
Suplai bahan bakar yang tidak lancar juga bisa membuat motor matic susah starter. Filter bensin yang tersumbat, karburator yang kotor (untuk motor matic lama), atau pompa bensin yang tidak berfungsi bisa menjadi penyebabnya. Gejala yang kerap muncul di antaranya mesin susah starter, langsam tidak stabil, dan kehilangan tenaga.
Sebelum kamu langsung membongkar komponen motor matic, ada baiknya lakukan diagnosis awal untuk mengetahui sumber masalahnya. Perhatikan gejala yang muncul saat motor matic kamu tidak bisa starter. Informasi ini akan membantu kamu untuk menentukan langkah perbaikan yang tepat.
Berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah starter pada motor matic:
Periksa kondisi aki menggunakan multimeter untuk mengetahui tegangannya. Aki yang sehat biasanya memiliki tegangan di atas 12 volt. Kamu juga bisa membersihkan terminal aki dari kotoran dan korosi untuk memastikan koneksi yang baik. Jika aki tekor, coba gunakan jump starter untuk menyalakan motor matic kamu.
Secara visual, periksa kondisi kabel dan terminal starter motor untuk memastikan tidak ada kerusakan. Kamu juga bisa mencoba mengetuk perlahan bagian starter motor menggunakan benda padat. Namun, untuk perbaikan yang lebih akurat, sebaiknya bawa motor matic kamu ke bengkel untuk pengecekan menggunakan alat khusus.
Lepas dan periksa kondisi busi. Busi yang kotor, aus, atau basah bisa menyebabkan masalah starter. Bersihkan atau ganti busi jika diperlukan.
Perhatian: Untuk pengecekan koil pengapian dan kabel busi, disarankan untuk dibawa ke bengkel agar ditangani oleh mekanik yang berpengalaman.
Jika motor matic kamu tetap sulit starter, periksa filter bensin. Filter bensin yang tersumbat bisa menghambat aliran bahan bakar. Ganti filter bensin secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Mencegah masalah starter pada motor matic jauh lebih baik daripada harus repot mengatasi mogok di jalan. Berikut beberapa tips perawatan rutin yang bisa kamu lakukan:
Jaga kebersihan terminal aki dan pastikan tidak ada korosi yang menumpuk. Untuk aki basah, periksa ketinggian permukaan air aki secara berkala dan tambahkan air aki khusus jika diperlukan. Pertimbangkan menggunakan aki kering (maintenance free) yang lebih praktis karena tidak membutuhkan perawatan air aki secara rutin.
Hindari kebiasaan menarik atau menahan starter motor dalam waktu lama saat mesin susah starter. Kebiasaan ini bisa membuat starter motor cepat rusak. Jika kamu mengalami kesulitan starter, sebaiknya jeda beberapa saat sebelum mencoba kembali. Selain itu, lakukan servis berkala di bengkel resmi untuk memastikan kondisi starter motor tetap optimal.
Ganti busi secara rutin sesuai dengan interval yang dianjurkan pabrikan. Busi yang aus atau kotor bisa menyebabkan masalah starter dan pembakaran yang tidak sempurna. Selain itu, gunakan busi yang memiliki spesifikasi dan kode panas yang sesuai dengan motor matic kamu.
Gunakan bahan bakar berkualitas tinggi sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Hindari penggunaan bahan bakar oplosan yang dapat merusak komponen sistem bahan bakar dan menyebabkan mesin brebet atau susah starter.
Selain itu, jangan biarkan tangki bensin kosong terlalu lama karena endapan kotoran di dasar tangki bisa terhisap ke dalam karburator atau injektor, sehingga menghambat aliran bahan bakar. Lakukan pembersihan karburator atau injektor secara berkala di bengkel untuk menjaga performa mesin dan mencegah masalah starter.
Motor matic kamu yang mogok dan tidak bisa starter belum tentu menandakan kerusakan yang serius. Dengan memahami penyebab umum dan langkah-langkah sederhana untuk memeriksanya, kamu bisa mengatasi masalah starter pada motor matic kamu sendiri.
Namun, jika kamu ragu atau menduga kerusakan yang lebih serius, jangan paksakan untuk memperbaikinya sendiri. Segera bawa motor matic kamu ke bengkel resmi terdekat untuk penanganan oleh mekanik yang berpengalaman. Mereka memiliki peralatan yang lengkap dan keahlian untuk mendiagnosis masalah secara akurat dan melakukan perbaikan yang tepat.
Lindungi performa motor matic kesayangan kamu dengan perawatan rutin. Selain tips yang disebutkan di atas, jangan lupa untuk melakukan servis berkala sesuai dengan jadwal yang dianjurkan pabrikan. Dengan servis rutin, mekanik dapat mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan melakukan perbaikan sebelum berkembang menjadi kerusakan yang lebih besar.