Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Direktur Customer Care PT GM Indonesia, Dadan Ramadhani, menyampaikan penambahan portofolio produk dan realisasi investasi pabrik manufacture plan yang sedang disiapkan harus diimbangi dengan penambahan SDM. “Calon lulusan SMK yang berkesempatan mengikuti program dan proses pembelajaran di C-Step, akan mendapat prioritas penempatan calon teknisi Chevrolet di diler resmi di seluruh Indonesia,” kata Dadan. Kesembilan SMK yang MoU dengan PT GM Indonesia adalah SMK 2 Solo, SMK 2 Wonosari, SMK 2 Pengasih, SMK 1 Sedayu, SMK 1 Seyegan, SMK 1 Bancak Semarang, SMK 1 Windusari Magelang, SMK 1 Adiwerna Tegal, SMK 1 Gombong Kebumen.
Mengenai rencana ekspansi, Dadan menyebutkan jika di tahun-tahun sebelumnya pasar mengenal Chevrolet hanya dari mobil Captiva, ke depan Chevrolet akan memiliki sembilan model kendaraan. Saat ini, sudah ada Orlando dan Colorado yang bermain di kelas pikap dan double cabin, ke depan Chevrolet akan punya mobil kelas SUV dan hatchback.
Chevrolet tahun ini mematok angka penjualan produk sebanyak 10.000 unit. Atau naik dua kali lipat dibanding penjualan Chevrolet tahun-tahun sebelumnya. Dia juga mengatakan, PT GM Indonesia sedang mengaktifkan lagi pabrik manufacture plan yang ada di Bekasi. “Pabrik itu dulu pernah dipakai untuk merakit mobil Blazer. Sempat nganggur, dan tahun 2013 akan kami manfaatkan lagi untuk pembuatan mobil Chevrolet yang bermain di kelas MPV,” kata Dadan. Kapasitas produksinya, diperkirakan mencapai 40.000 unit kendaraan per tahun.
Technical Trainer PT GM Indonesia, Dedy Kristiadi, menambahkan perekrutan calon teknisi melalui SMK-SMK ini nantinya akan ditempatkan di diler-diler resmi Chevrolet. “Kebutuhan kami untuk tahun pertama adalah 150-an orang teknisi,” kata dia. Saat ini, di Indonesia sudah ada 35 diler resmi. Hingga akhir tahun 2012, targetnya diler resmi akan bertambah menjadi 55 diler. Dan dua tahun ke depan akan jadi 70 diler. Dari ekspansi ini, maka wajar jika PT GM Indonesia menargetkan angka penjualan kendaraan dua tahun mendatang bisa mencapai 60.000 unit per tahun.