Otomotif
Sabtu, 29 Januari 2022 - 16:34 WIB

Daimler AG Berganti Nama Menjadi Mercedes-Benz

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Mercedes-Benz dan Daimler (Antara-Reuters)

Solopos.com, JAKARTA — Pada 1 Februari 2022, Daimler AG akan secara resmi berganti nama menjadi Mercedes-Benz Group AG. Ini merupakan langkah yang diharapkan grup otomotif itu akan membuka nilai pemegang saham untuk perusahaan.

Perubahan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian perombakan struktural untuk perusahaan mobil yang memulai debutnya sebagai Daimler-Benz AG pada tahun 1926. Merek Mercedes sendiri secara resmi diadopsi oleh Daimler AG pada tahun 1902.

Advertisement

“Kami memiliki peluang nyata untuk meningkatkan banyak,” kata CEO Ola Kaellenius dikutip Antara dari Reuters, Sabtu (29/1/2022)

Baca juga: 2022, BMW Indonesia Fokus Ke kendaraan Listrik

Advertisement

Baca juga: 2022, BMW Indonesia Fokus Ke kendaraan Listrik

Ola Kaellenius tidak menyebutkan target penilaian spesifik untuk perusahaan yang sekarang bernilai hanya di bawah 77 miliar euro (85,70 miliar dolar AS).

Saham Daimler Truck AG, yang dipisahkan dari Mercedes-Benz yang baru dilantik Desember lalu, telah naik sedikit sejak debut pasar mereka diperdagangkan pada 32,23 euro pada hari Jumat (28/1).

Advertisement

“Investor dapat mulai melihat Mercedes sebagai tipe Lucid Motors atau Tesla dan mulai memberikannya beberapa EV (kendaraan listrik),” kata analis mobil Eropa di RBC Capital Markets Tom Narayan.

Baca juga: Kratos R, Sepeda Motor Listrik Terbaru dari Tork Kratos

“Tapi Lucid dan Tesla harus mulai dari 100 persen EV. Untuk Mercedes, Anda harus mengubah bisnis ICE (mesin pembakaran internal) yang ada menjadi EV. Itu mungkin batasan seberapa jauh kelipatannya bisa berjalan dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Advertisement

Daniel Schwarz, direktur manajemen di Stifel, mengatakan valuasi mencerminkan pandangan bahwa merek-merek Jerman bersikap defensif, dipaksa untuk melindungi pangsa pasar mereka.

“Penilaian Tesla didasarkan pada asumsi bahwa Tesla akan memenangkan pangsa pasar dari pabrikan Jerman, yang tidak memiliki potensi pertumbuhan pendapatan yang sebanding,” katanya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif