Solopos.com, HONG KONG–Geely Automobile Holdings Ltd, induk perusahaan yang memiliki Volvo Cars, mengatakan akan mulai mengekspor mobil yang dikembangkan dengan merek Swedia ke AS pada 2016, satu dekade setelah pendiri Li Shufu kali pertama menetapkan tujuan.
Produsen mobil China ini mendapatkan penguatan reputasi dari Volvo untuk keselamatan dan keandalan untuk membantu bersaing di pasar negara maju, setelah upaya sebelumnya untuk masuk ke AS gagal karena kurangnya pengakuan konsumen dan kepercayaan. Geely pertama mengambil bagian dalam Detroit motor show pada 2006.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
“Akuisisi kami atas Volvo meningkatkan citra dan konsumen luar negeri melihat kami sebagai sebuah perusahaan internasional,” kata Gui Shengyue, CEO Geely, dalam sebuah wawancara 23 Agustus di Hong Kong. “Pengiriman kami di AS dan Eropa akan menjadi bukti kepercayaan pada model-model yang dikembangkan bersama-sama.”
Chairman Li sebelumnya memisahkan Geely dengan merek Volvo karena khawatir bahwa hubungan dengan merek China akan mengurangi citra Swedia mobil itu. Adapun model bersama dapat membantu memoles citra Geely sebagai produsen mobil Cina yang berusaha menjadi eksportir mobil terbesar di negara itu.
“Pasar luar negeri sangat penting bagi Geely dan mobil Cina lainnya untuk membantu mereka meningkatkan penjualan dan membangun merek mereka,” kata Han Weiqi, seorang analis di CSC International Holdings di Shanghai. “Meski begitu, mereka masih perlu berusaha lebih keras di pasar domestik mengingat permintaan potensi besar.”
Saham Geely naik 3,9% menjadi HK $ 4,01 di Hong Kong, penutupan tertinggi dalam lebih dari 3 bulan. Saham telah naik 9,3% tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 3,5% dalam indeks Hang Seng.
Produsen mobil itu mengatakan pekan lalu bahwa ia dapat menjadi eksportir kendaraan terbesar China tahun ini dengan sebanyak 180.000 unit dalam pengiriman luar negeri. Geely menjual 100.800 kendaraan di luar negeri tahun lalu, tertinggal peringkat atas Chery Automobile Co ‘s sebanyak 184.800 unit, menurut China Association of Automobile Manufacturers.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
