Otomotif
Selasa, 17 Januari 2023 - 09:40 WIB

Hyundai Mobil Hidrogen Global Terlaris, Ukur Peluang ke Indonesia

Anshary Madya Sukma  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hyundai Nexo EV 2019. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menegaskan pihaknya masih berfokus pada pemasaran produk mobil listrik berbasis baterai atau BEV. Hyundai masih kurang minat memboyong produk rendah emisi lainnya, yakni FCEV atau mobil hidrogen.

Mobil hidrogen atau dikenal sebagai fuel cell electric vehicle (FCEV) merupakan opsi untuk mengikis emisi karbon. Pasalnya, mobil listrik berteknologi FCEV akan terus berfokus pada pengembangan mobil listrik berbasis baterai atau battery eletric vehicle (BEV) dan tidak berencana memasarkan kendaraan hidrogen atau FCEV di Indonesia.

Advertisement

Chief Operating Officer (COO) PT HMID Makmur mengungkapkan prinsipal asal Korea Selatan itu masih fokus menggarap segmen BEV di Indonesia. “Untuk saat ini fokus utama Hyundai di Indonesia masih untuk produk BEV dan so far sudah mendapatkan respon yang sangat positif bila dilihat dari penerimaan yang baik dari Ioniq 5,” katanya saat dihubungi Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (16/1/2023).

Menurutnya, untuk saat ini rencana Hyundai di Indonesia masih belum sampai ke pada pengembangan atau memasarkan kendaraan hidrogen. Terlebih, rencana induknya asal Korea Selatan, Hyundai Motor Group masih berada dalam fokus membangun ekosistem kendaraan listriknya di Indoensia, termasuk membangun pabrik baterai.

“Dari segi perencanaan produk Hyundai di Indonesia pun akan fokus dulu di produk BEV di mana Hyundai sudah mulai memproduksi mobil listrik di pabrik Hyundai di Cikarang, dan juga rencana dari pihak Hyundai Motor Group yang sedang fokus kepada proses pembangunan pabrik battery cell dan juga pabrik battery pack di Indonesia,” tambahnya.

Advertisement

Kendati demikian, ke depan, HMID tidak menutup mengenai kemungkinan dalam memasarkan kendaraan hidrogennya di Indonesia. Sebab, hal tersebut sebagai bentuk upaya pihaknya dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang mulai bertransisi ke penggunaan kendaraan ramah lingkungan.

“Peluang untuk memasarkan kendaraan ramah lingkungan [FCEV] akan selalu ada di negara manapun termasuk Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang terus bergerak ke gaya hidup yang ramah lingkungan,” tandasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data SNE Research, penjualan mobil bertenaga hidrogen global sepanjang Januari-November 2022 tercatat sebanyak 18.457 unit. Pencapaian tersebut naik 14,2% secara year-on-year (yoy) dibanding periode sama tahun 2021 sebanyak 16.166 unit.

Advertisement

Pada jumlah tersebut, Hyundai bertengger di posisi teratas melalui penjualan SUV bertenaga hidrogen andalannya yakni Nexo, dengan menguasai pangsa pasar 58%. Penjualan Nexo sepanjang Januari-November 2022 menorehkan angka 10.700 unit, naik 21,4% yoy dibanding periode sama tahun 2021 yang hanya 8.816 unit.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Mobil Hidrogen Berpeluang Saingi BEV, Hyundai Ogah Boyong ke Indonesia?

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif