Otomotif
Kamis, 23 Juni 2022 - 22:43 WIB

Isi Radiator Mobil Masih Gunakan Air Biasa? Ini Efek Negatifnya

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi korosi pada radiator mobil. (Cintamobil.com)

Solopos.com, SOLO — Mengisi radiator mobil dengan air biasa atau air dalam kemasan, masih banyak dilakukan pemilik mobil. Mereka tidak menyadari kebiasan itu memberi efek negatif pada radiator.

Perlu diingat, pabrikan motor sudah merekomendasikan penggunaan coolant sebagai air radiator mobil yang tepat.

Advertisement

Namun, karena pertimbangan harga air mineral yang jauh lebih murah daripada coolant dan mudah didapatkan sering menjadi pilihan beberapa pemilik mobil.

Padahal, fungsi cairan di dalam radiator mobil bukan hanya membantu mendinginkan mesin. Cairan tersebut dituntut untuk memiliki titik didih yang tinggi.

Advertisement

Padahal, fungsi cairan di dalam radiator mobil bukan hanya membantu mendinginkan mesin. Cairan tersebut dituntut untuk memiliki titik didih yang tinggi.

Hal ini agar tidak mudah menguap dan tidak menyebabkan karat. Berikut efek negatif yang ditimbulkan dari kebiasaan buruk ini seperti dikutip Solopos.com dari Cintamobil.com.

Baca juga: Tips Merawat Kendaraan, Kapan Motor Harus Ganti Oli

Advertisement

Air memiliki titik didih di angka 100 derajat celsius. Padahal, suhu mesin mobil saat sedang bekerja bisa lebih dari 100 derajat celsius.

Artinya, jika Anda menggunakan air itu sebagai cairan radiator, komponen pendingin mesin ini tak lagi bisa meredam suhu mesin yang panas saat sedang berkendara.

Jika digunakan dalam waktu yang lama, cairan di dalam radiator mobil akan habis karena penguapan yang berlebihan.

Advertisement

Untuk itu direkomendasikan menggunakan coolant karena memiliki titik didih lebih tinggi, juga memiliki beberapa kandungan yang menjaga kondisi radiator

Baca juga: Terungkap, Penyebab Mesin Mobil Mati Mendadak Saat Melintasi Rel KA

Tanpa cairan tersebut, radiator mobil tidak akan bisa meredam suhu mesin sehingga dapat menimbulkan overheat. Jika itu sudah terjadi, beberapa komponen mesin berpotensi rusak.

Advertisement

Korosi pada Radiator

Selain potensi overheat, penggunan air biasa atau air dalam kemasan untuk radiator mobil bisa menyebabkan korosi pada pelat logam radiator.

Berbeda dengan coolant yang memiliki anti-karat.Jika karat sudah muncul, akan menghasilkan resido kotoran yang mempercepat jebolnya radiator mobil karena keropos.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif