Otomotif
Minggu, 5 Februari 2023 - 14:00 WIB

Microsleep, Tidur Sesaat yang Bikin Bahaya Ketika berkendara

Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendengarkan musik saat berkendara adalah salah satu cara mencegah microsleep. (Espos/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO-Saat mengendarai sepeda motor atau mobil dengan jarak yang cukup jauh, kita mungkin pernah merasakan kantuk dan kemudian tertidur sesaat. Kondisi ini dinamakan microsleep dan bisa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

Perlu diperhatikan bahwa selain memastikan kendaraan dalam keadaan prima, kamu juga perlu memastikan bahwa tubuh dalam keadaan fit dan siap untuk berkendara.

Advertisement

Karena ketika berkendara, seluruh indra dipaksa untuk aktif bekerja agar fokus dan memiliki kesadaran yang penuh untuk menghindari hal buruk terjadi.

Faktanya, faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian manusia di mana salah satu di antaranya adalah mengantuk. Rasa kantuk biasanya dialami oleh para pengemudi yang melakukan perjalanan jauh lintas kota atau berkendara di malam atau dini hari.

Advertisement

Faktanya, faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian manusia di mana salah satu di antaranya adalah mengantuk. Rasa kantuk biasanya dialami oleh para pengemudi yang melakukan perjalanan jauh lintas kota atau berkendara di malam atau dini hari.

Microsleep merupakan suatu kejadian hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang karena merasa lelah atau mengantuk. Umumnya microsleep berlangsung sekitar sepersekian detik hingga 10 detik penuh. Jika dibiarkan, walaupun sebentar microsleep berisiko menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas akibat kehilangan kesadaran saat berkendara.

Beberapa penyebab microsleep, seperti dikutip Solopos.com dari Gardaoto, Minggu (5/2/2023) di antaranya:

Advertisement

Tidak langsung kehilangan kesadaran sepenuhnya, namun ada beberapa tanda yang bermunculan yang dijadikan ciri-ciri ketika seseorang mengalami microsleep seperti kelopak mata berat dan berkedip secara berlebihan, mata terbuka namun pandangan kosong, menguap secara terus-menerus hingga hilang fokus dan konsentrasi saat berkendara sehingga tidak menyadari hal yang terjadi di sekitarnya.

Tentunya, beberapa penyebab dan tanda dari microsleep ini dapat dihindari untuk terjadi agar tidak menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang berujung fatal.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara yang tepat guna menghindari microsleep atau menghilangkan rasa lelah dan kantuk terjadi saat berkendara. Menurut Kementerian Kesehatan, beberapa cara mencegah terjadinya microsleep saat berkendara, yaitu:

Advertisement

Tubuh biasanya sudah menyesuaikan dengan pola tidur yang kurang lebih sama setiap harinya. Dikarenakan tubuh ikut beristirahat setelah melakukan berbagai aktivitas sebelumnya. Oleh karena itu, pastikan beristirahat atau tidur selama 7 hingga 9 jam dan tidak berkendara mendekati atau saat waktu tidur serta mengatur perencanaan perjalanan yang baik.

Seperti mengatur waktu untuk berkendara dan juga menyisipkan waktu beristirahat beberapa menit di rest area yang dilewati. Gunanya selain sampai tujuan sesuai jadwal, ini juga dapat membantu mencegah rasa kantuk untuk pengendara dengan mendapatkan istirahat yang pas dan cukup untuk berkendara dengan aman.

Musik dapat membangun mood pendengarnya. Saat berkendara, musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap terjaga. Selain untuk mengusir rasa penat atau pun rasa kantuk selama perjalanan juga untuk menghilangkan rasa sepi di dalam kabin. Namun perlu diingat, mendengarkan musik dengan volume berlebihan dapat mengganggu konsentrasi, sehingga pastikan volume musik dalam keadaan cukup untuk membantu menghilangkan rasa kantuk.

Advertisement

Jika rasa lelah dan kantuk sudah mulai dirasakan atau tidak tertahankan, beristirahatlah di rest area terdekat selama beberapa waktu dan beristirahat sejenak. Disini juga dapat dimanfaatkan untuk tidur secukupnya sebelum melanjutkan perjalanan atau melakukan peregangan otot agar otot hingga saraf yang lelah dan kaku akibat berkendara terlalu lama dapat kembali segar seperti semula.

Melakukan peregangan otot saat menyetir menjadi satu di antara solusi efektif mencegah kantuk saat berkendara. Hal ini dapat membantu oksigen untuk masuk ke dalam otak dan melancarkan aliran darah serta me-refresh pikiran agar badan tidak lemas dan otak dapat kembali segar sehingga dapat melanjutkan perjalanan.

Menyetir sendiri akan menciptakan rasa kantuk yang berlebihan yang kemungkinan dipicu oleh rasa bosan. Sehingga ketika berencana untuk menempuh perjalanan yang jauh, Anda dapat mengajak teman dan keluarga untuk mendampingi selama perjalanan. Adanya kehadiran orang lain di dalam mobil akan menjadi Anda lebih terjaga karena Anda dapat lebih aktif mengobrol atau mendengarkan. Dan ketika tanda-tanda microsleep muncul, teman perjalanan dapat dan menyarankan untuk menepi atau dapat bergantian untuk sementara.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif