Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Riset seperti untuk proyek kendaraan itu, menurut Kepala Negara, sangat penting karena pengguna kendaraan di Indonesia terus meningkat dengan tajam yang berpotensi menguras anggaran untuk konsumsi energi kalau tidak dilakukan terobosan dalam konsumsi BBMnya.
“Kalau tidak ada usaha luar biasa untuk menghemat BBM, maka akan ada masalah besar. Sebagaimana sekarang banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia dalam masalah ini. Riset harus dikembangkan untuk kendaraan ramah lingkungan,” ujar Presiden Yudhoyono dalam rapat kabinet di Istana Presiden, hari ini.
Langkah itu, tuturnya, sebagai usaha untuk melakukan pembenahan di sisi hulu sehingga kebijakan untuk melakukan pembatasan, atau pengurangan subsidi BBM semestinya bukan menjadi program utama untuk menekan subsidi BBM.
Menurut dia, pengembangan program riset khusus itu harus dicocokkan dengan mengaturan anggaran yang memadai agar bisa menghasilkan riset yang berkualitas.
Dia menegaskan penelitian dan pengembangan untuk tujuan khusus seperti itu perlu dilakukan. Kalau perlu, lanjut Presiden, dilakukan melalui program kolaborasi antarinstansi dengan mengajak semua peneliti untuk ikut menjalankannya.