SOLOPOS.COM - Baterai motor listrik yang dimiliki oleh Yamaha Neo. (Antara/HO)
Solopos.com, JAKARTA — Aksi pencurian baterai kendaraan listrik menyebabkan para pemilik motor listrik di Italia resah. Setidaknya ada 12 kasus pencurian baterai motor listrik di Milan, Italia.
Dikutip Antara dari Ride Apart, Selasa (19/4/2022), kendaraan listrik seperti sepeda motor dan skuter adalah sasaran para pelaku itu. Sel-sel baterai dibongkar dan dijual di pasar gelap atau di pasar bekas dengan kondisi komponen yang direkondisi.
Akibat pencurian paket baterai dari kendaraan listrik bisa rumit. Karena sebagian besar paket baterai saat ini mencakup kode ekstensif dan antarmuka perangkat lunak yang hanya tersedia dari pabrikan.
Baca juga: OJK Siap Perluas Pembiayaan Terkait Kendaraan Listrik
Aksi pencurian ini diduga dilakukan organisasi kriminal yang sangat intelek dan pelakunya memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk melakukan aksinya. Ini mungkin menunjukkan modus operandi baru untuk kejahatan terorganisir.
Selama tahun 2020 dan 2021, diperkirakan 700 paket baterai telah dicuri. Beberapa dari mereka yang ditahan memiliki riwayat pencurian kecil-kecilan dan aktivitas terkait narkoba, menurut profil mereka.
Ketika City Scoot, salah satu perusahaan berbagi skuter di Milan, melaporkan insiden pencurian baterai yang tinggi pada tahun 2020.
Baca juga: Apa Perbedaan SPLU dan SPKLU, Tempat Pengisian Daya Kendaraan Listrik
Perusahaan melaporkan sekitar 600 baterai yang hilang secara total, yang setara dengan sekitar 600.000 Euro, dengan setiap paket baterai diperkirakan menelan biaya 1.000 Euro.
Mengingat peningkatan pesat dalam popularitas kendaraan listrik, serta integrasi teknologi pertukaran baterai ke dalam campuran, kemungkinan langkah-langkah tambahan perlu diambil. Hal ini untuk menjaga keselamatan dan keamanan paket baterai di kendaraan listrik.