Otomotif
Selasa, 29 Desember 2015 - 19:35 WIB

Pengen Tidak Celaka Saat Musim Hujan? Jaga Jarak Pengereman Anda

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil dalam hujan. (Istimewa)

Pengen selamat dan tidak celaka saat berkendara di musim hujan? semua orang pasti menginginkannya. Untuk itu Anda harus mempertimbangkan jarak saat pengereman.

 
Harianjogja.com, JAKARTA — Memasuki musim penghujan, pengendara wajib memiliki ekstra kehati-hatian dalam berkendara. Sebab, ketika hujan, jalanan semakin licin dan berisiko terjadi kecelakaan.

Advertisement

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan jika memasuki musim hujan yakni kondisi ban. Karena ban yang digunakan saat hujan juga dapat memengaruhi performa. Maka itu, jangan lupa untuk memeriksa kondisi ban dan kendaraan setiap sebelum melakukan perjalanan jauh saat hujan.

Karakteristik dari ban kendaraan mempengaruhi jarak pengereman di jalanan basah.

Advertisement

Karakteristik dari ban kendaraan mempengaruhi jarak pengereman di jalanan basah.

Begitu mulai hujan, jarak pandang langsung menurun dan jalanan menjadi licin karena debu dan minyak di permukaan jalan. Pada jalan basah, jarak pengereman tiga kali lebih panjang dibanding pada jalanan kering.

Kondisi tapak ban menjadi penting karena dalam sekian detik, tapak mengumpulkan air dalam alur dan mengeluarkannya di area yang menyentuh permukaan jalan.

Advertisement

1. Rasio alur terhadap tapak (persentase alur)

Semakin banyak alur pola tapak dan semakin dalam kedalamannya, semakin besar kemampuan pola tapak untuk menyingkirkan air.

2. Siping

Advertisement

Alur melintang Ridge dan Sipes membantu mengeringkan jalanan aspal dengan bertindak seperti “wiper”. Menyeka air dari permukaan jalan, sehingga karet ban dapat mencengkeram dengan kuat ke permukaan jalanan yang kering.

Karena itu, ada beberapa hal juga yang perlu diingat jika berada di jalan yang basah, yakni kendaraan yang menggunakan ban aus akan membutuhkan jarak pengereman yang panjang untuk berhenti.

Terlebih lagi risiko tergelincir karena meluncur di atas bantalan air (aquaplaning) meningkat secara signifikan

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif