SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Sepeda motor diparkir di kawasan Stadion Manahan Solo. (dok)

Solopos.com, JAKARTA – Penjualan sepeda motor di Tanah Air ditargetkan mencapai 6,5 juta unit tahun ini. Target tersebut dipatok seiring adanya kondisi perekonomian makro yang bakal mendongkrak pasar dalam negeri.

Sepanjang 2022, penjualan sepeda motor domestik telah mencapai 6,23 juta (6.236.992) unit, lebih tinggi dari perkiraan 6,1 juta sampai 6,2 juta unit. Awalnya AISI mematok penjualan sekitar 5,8 juta unit sampai 6 juta unit sebelum akhirnya direvisi. Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa konsisten di level 5%, serta adanya potensi penurunan suku bunga diyakini bakal mendongkrak kinerja penjualan domestik.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) tanggal 20-21 Desember 2023. Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga konsisten dengan kebijakan moneter yang prostability, demi penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024. Sementara capaian produk domestik bruto (PDB) Indonesia tercatat mencapai 4,94% pada kuartal III/2023 (year-on-year/YoY). Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 lebih rendah dibandingkan kuartal II/2023, yaitu 5,17%.

“Melihat potensi turunnya suku bunga kredit dan pertumbuhan ekonomi 5%. Tentunya bilamana kondisi politik tetap kondusif ya,” ujarnya, Senin (8/1/2024).

Secara terpisah, Deputy Head & Sales Promotion Kawasaki Motor Indonesia Michael Chandra Tanadi mengatakan target hingga 6,5 juta tersebut dapat tercapai seiring dengan segmen sepeda motor masih menjadi pilihan masyarakat untuk beraktivitas.

Di satu sisi, kondisi pasar dinilai masih menjanjikan seiring stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kemampuan lembaga pembiayaan yang semakin kuat.

Menyambut 2024, dia mengatakan brand value dari Kawasaki masih menjadi prioritas utama. Tingginya suku bunga juga disebut tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan sepeda motor lantaran nominalnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan roda empat. “Suku bunga tidak terlalu pengaruh banyak karena nilai rupiah motor tidak terlalu besar,” katanya, Senin (8/1/2024).

GM Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin mengatakan tahun ini cukup menantang seiring dengan adanya kontestasi Pemilu 2024. Namun, entitas PT Astra International Tbk. (ASII) itu masih optimistis penjualan bisa moncer. “Kami berharap bisa memenuhi kebutuhan konsumen dengan layanan dan produk terbaik, sehingga penjualan kami bisa sejalan dengan pertumbuhan market tahun ini,” katanya, Senin (8/1/2024).

Pandangan berbeda disampaikan oleh 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Teuku Agha yang menyebut kondisi pasar sepeda motor tidak akan berbeda jauh dengan akhir tahun lalu. Menurutnya, suku bunga yang cukup tinggi menimbulkan proses pengajuan kredit semakin ketat dari lembaga pembiayaan.

Alhasil membuat pasar sepeda motor cukup terbatas. Namun, satu hal yang pasti adalah sepeda motor sampai sekarang merupakan alat transportasi personal yang banyak digunakan dan bahkan untuk mencari nafkah. “Pasar ini akan terus ada, tapi untuk tetap bisa exist di 2024 pabrikan harus mengeluarkan produk-produk baru, sehingga putaran penjualan akan terus berlangsung,” tuturnya, (8/1/2024).

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Target Penjualan Motor Domestik 6,5 Juta Unit, AISI Optimistis”

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya