Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi (autoweek.com)
Branch Manager Astra BMW Semarang, Saryono menjelaskan, recall mobil BMW di AS disebabkan karena kerusakan sistem kontrol emisi. Dimana, kerusakan tersebut membuat emisi gas buang beberapa jenis mobil BMW seolah-olah kurang bagus.
“Memang ada beberapa jenis mobil BMW yang harus di-recall yaitu varian 3 series diesel, X5 dan X6. Recall dilakukan karena kerusakan kontrol emisi. Seperti diketahui, standar gas buang di AS sudah mengacu pada Euro 4 bahkan mendekati Euro 5. Kalau di Indonesia, saat ini kan masih mengacu standar Euro 3, jadi untuk mobil yang beredar di Indonesia, tidak ada masalah dan tidak ada recall,” papar Saryono kepada Solopos.com, Selasa (8/5/2012).
Untuk mobil BMW varian 3 series diesel, kata Saryono, bahkan belum beredar di Indonesia. Sementara, mobil X5 dan X6 yang beredar di Indonesia adalah produksi Jerman. “Berbeda dengan mobil yang beredar di AS adalah produksi AS sendiri. Jadi, buat pelanggan tidak perlu khawatir dengan recall di AS.”
Diakuinya, kabar recall di AS mengundang pertanyaan dari pelanggan BMW di Jateng. “Ada pelanggan yang tanya terkait recall itu,” katanya. Apalagi, pengguna mobil X5 dan X6 di wilayah Jateng saat ini mulai tumbuh. “Pelanggan mobil BMW tipe ini ada beberapa di Jogja, Klaten dan Solo. Memang, untuk pasar, jumlahnya masih sangat kecil, karena mobil ini masuk kelas premium high. Di mana, mobil X5 ada di kisaran harga Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar per unit dan X6 mencapai Rp1,8 miliar per unit.”
Tapi, diakui Saryono, pihaknya cukup apresiasi dengan pertumbuhan pasar mobil jenis ini. Selama Januari-April tahun ini, penjualan mobil untuk seri 5 ini tumbuh hingga 400% dibanding periode yang sama tahun lalu, dan X3 tumbuh hingga 300%. “Pelanggan kami ada di Jogja, Solo bahkan Klaten. Memang, mobil seri X5 dan X6 pasarnya masih terbilang kecil, tapi ya itu PR buat kami.”
