SOLOPOS.COM - AUTO CONTEST- Model berpose di mobil peserta Accelera Auto Contest di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Minggu (27/5). Kontes tersebut diikuti seratusan peserta dari pulau Jawa, Kalimantan dan, Sumatera.(JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
AUTO CONTEST- Model berpose di mobil peserta Accelera Auto Contest di halaman parkir Stadion Manahan Solo, Minggu (27/5). Kontes tersebut diikuti seratusan peserta dari pulau Jawa, Kalimantan dan, Sumatera.(JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)
Dua hari terakhir, Sabtu-Minggu (26-27/5), kompleks Stadion Manahan disulap menjadi “surga” bagi pencinta dunia otomotif, terutama penggila auto contest. Di lokasi ini, deretan mobil-mobil dan motor mewah dimodifikasi sedemikian rupa oleh pemiliknya untuk meraih sebuah nama besar.
Para kontestan dari berbagai kota besar yang tersebar di Indonesia rela merogoh kocek hingga miliaran rupiah untuk mengejar predikat king di Kota Bengawan.
Ajang bertajuk Roadshow Clas Mild Accelera Auto Contes ke-2 di Solo ini berlangsung di kompleks Stadion Manahan, Sabtu-Minggu (26-27/5). Sebanyak 12 klub modifikasi berasal dari Solo, Semarang, Jogja, Jakarta dan beberapa kota lainnya turut serta memajang mobil-mobil kesayangan mereka. Aneka jenis mobil beraliran racing, street racing, elegant dan extreme saling tebar pesona di kompleks Manahan.
Meski muncul citra mahal, auto contest kali ini tetap mendapatkan perhatian dari pengunjung. Bahkan, panitia menargetkan total pengunjung selama dua hari minimal mencapai 6.000 orang. Harga tiket per orang yang konon mencapai Rp50.000 tak menyiutkan nyali para pengunjung untuk memanjakan mata mereka.
Hampir sama dengan para pengunjung, para kontestan tampil all out guna mengejar predikat terbaik di seri ke-2 ini.
Para kontestan cukup berani memodifikasi hampir seluruh bodi mobil, mesin hingga interior. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi selama memodifikasi mobil kesayangan mereka. Tak sedikit pula, para kontestan membuat mobil ceper hingga bagian bodinya mengenai tanah. Padahal, salah satu kriteria penilaian auto contest kali ini, harus mengedepankan sisi keamanan.
Terkadang, para kontestan mencoba melawan arus dari peraturan lantaran mencari kepuasan tersendiri saat memodifikasi mobil. Saat memodifikasi mobil, mereka ada yang hanya memberatkan pada satu sisi, seperti memaksimalkan interior, audio, hingga ke mesin dan permainan cat mobil.
“Biaya memodifikasi mobil sedan ini mencapai Rp 1 miliar. Kami tampil habis-habisan di event ini. Setelah melihat hasil modifikasi kami dan pesaing lainnya, kami optimis dapat meraih hasil maksimal di Kota Solo,” kata salah satu peserta, Haviedz Pahlevie Muvtie saat ditemui Solopos.com di Manahan, Minggu (27/5/2012).
Pria asli Jakarta ini menerangkan mobil hasil modifikasi yang sering tampil di medan drag race itu pernah menjuarai the best drag racing style di Bandung setahun silam. Berbekal pengalaman itulah, mobil jenis sedan yang dicat warna hijau lengkap dengan poster Hulk ini bakal meraih juara.
“Biasanya, kalau menang di perlombaan, tim dari mobil yang bersangkutan akan lebih terkenal dan diperhitungkan lawan. Sebagai peserta, kami berharap penilaian ini berjalan fair kendati ada unsur subyektivitas dari dewan juri,” katanya.
Salah seorang panitia penyelenggara, Patricia S mengatakan peserta auto contest seri ke-2 ini didominasi dari Soloraya. Saat event dilangsungkan, mobil Esemka dari Pemkot Solo dan mobil dari aparat kepolisian turut dipajang.
“Utamanya, mobil dari kepolisian juga tercatat sebagai peserta. Perlu diketahui, di hari pertama penyelenggaraan, rangkaian acara auto contest ini juga dilakukan konvoi keliling Kota Solo dengan diikuti 20 mobil. Tujuannya sebagai sosialisasi terhadap event ini,” katanya.
