Otomotif
Sabtu, 12 Maret 2016 - 15:45 WIB

SEPEDA MOTOR LISTRIK: Bocoran Harga Skutik Listrik Karya Mahasiswa ITS

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TOURING MOTOR : George Wyman: Orang Pertama yang Melakukan Touring Motor

Sepeda motor listrik karya ITS segera diproduksi massal.

Solopos.com, JAKARTA –  Sepeda motor bertenaga listrik besutan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan PT Garansindo segera diproduksi massal. Bahkan kini bocoran harganya sudah terkuak.

Advertisement

CEO Garansindo, Muhammad Al Abdullah mengatakan sepeda motor listrik karya anak bangsa itu akan dijual dengan harga setara skuter matik (skutik) bermesin bensin 110-125 cc. Ia memastikan harganya tidak akan menyentuh Rp20 juta.

“Mungkin sekitar Rp15 jutaan sampai Rp18 jutaan,” ujar Abdullah sebagaimana dilansir laman Liputan6, Jumat (11/3/2016).

Menyoal jantung pacunya, skutik yang namanya masih dirahasiakan akan menggendong mesin listrik bertenaga 5 kW atau sekitar 6,7 hp. Mesin tersebut dipadukan dengan baterai Lithium berkapasitas 7 kWh yang dapat terisi penuh setelah di-charge selama 90 menit.

Advertisement

Di atas kertas, mesin ramah lingkungan itu mampu diajak berlari dengan kecepatan maksimum 100 km/jam. Sementara baterainya mampu menemani berjalan sejauh 100 km tergantung konsistensi kecepatan dan berat beban yang dibawa.

Belum jelas waktu tepatnya skutik lokal itu diproduksi massal. Tetapi pria yang akrab disapa Memet itu hanya menyebut proyek ambisiusnya tengah dalam tahap uji jalan sejauh 3.000 km untuk mengetahui ketahanan komponen yang digunakan.

Tanggapan AISI
Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala juga menyambut baik hal yang dilakukan Garansindo dan ITS. Tetapi menurutnya program sepeda motor listrik baru akan efektif di Indonesia tahun 2018 mendatang.

Advertisement

“Untuk kesiapan industri kami juga dalam proses ke arah sana [sepeda motor listrik]. Tetapi enggak dalam tahun ini, mungkin dua atau tiga tahun lagi. Kan PLN aja belum mulai, baru pembahasan mengenai infrastruktur,” papar Sigit seperti dikutip Solopos.com dari laman Detik.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif