Otomotif
Jumat, 3 November 2023 - 21:33 WIB

Thailand akan Kurangi Subsidi Pembelian Mobil Listrik

Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Mobil listrik BYD D1. (Antara/BYD China/aa)

Solopos.com, JAKARTA – Pemerintah Thailand berencana mengurangi  subsidi mobil listrik yang rencananya berlaku pada rentang 2024 sampai 2027.

Dilansir Bisnis dari dari Nikkei Asia pada Kamis (2/11/2023), skema subsidi untuk pembelian mobil listrik lokal dari Thailand rencananya hanya akan mencapai paling tinggi 100.000 baht atau USD$2.760 per mobil. Nilai tersebut setara dengan Rp44,01 juta (kurs jisdor Rp15.946) per mobil.

Advertisement

Adapun, skema subsidi pada rentang 70.000-150.000 baht per mobil listrik yang berlaku saat ini akan berakhir pada 31 Desember 2023.

Sementara harga mobil listrik di Thailand saat ini berada pada rentang 1,2 juta baht sampai 1,7 juta baht. Dalam pertemuan antara Board of Investment (BOI) Thailand dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, kedua belah pihak telah menyepakati skema baru yang disebut dengan “EV3.5”.

Advertisement

Sementara harga mobil listrik di Thailand saat ini berada pada rentang 1,2 juta baht sampai 1,7 juta baht. Dalam pertemuan antara Board of Investment (BOI) Thailand dengan Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, kedua belah pihak telah menyepakati skema baru yang disebut dengan “EV3.5”.

Dalam skema ini pemerintah Thailand akan memberikan subsidi 50.000-100.000 baht per mobil listrik. Pengurangan subsidi pun dilakukan lantaran semakin banyaknya masyarakat Thailand yang memilih mobil listrik dalam pembeliannya.

Program subsidi yang diberikan oleh pemerintah Thailand pun telah memacu penjualan mobil listrik sebanyak 50.340 unit dalam sembilan bulan pertama tahun 2023. Jumlah itu pun jauh di atas capaian sepanjang 2022 yang menembus 9.729 unit.

Advertisement

Merek asal China, yakni BYD pun tengah membangun pabrik di Provinsi Rayong yang akan memproduksi hingga 150.000 unit mobil listrik per tahun mulai 2024. Provinsi ini terletak di dalam Eastern Economic Corridor (EEC), zona pengembangan industri utama Thailand.

Merek China lainnya yang berencana memproduksi mobil listrik di Thailand adalah China Automobile yang akan memproduksi sekitar 58.000 unit mobil listrik, dan 36.000 plug-in hybrid (PHEV) per tahunnya.

Besarnya investasi untuk mobil listrik dari China, dan dukungan pemerintah Thailand untuk produksi secara lokal pun juga telah memikat para merek asal Eropa untuk memproduksi mobil listrik dan hybrid secara lokal di Thailand.

Advertisement

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Thailand Bakal Pangkas Subsidi Mobil Listrik pada 2024”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif