SOLOPOS.COM - Ilustrasi situasi berkendara secara berurutan. (Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG – Agar perjalanan aman dan nyaman, berikut ini tips berkendara secara berurutan dengan kendaraan lain.

Di jalanan, melaju dengan kendaraan secara berurutan dengan kendaraan lain tidak bisa dihindarkan. Ada saja kondisi yang menyebabkan kita harus berurutan dengan kendaraan lain.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagai bikers tentu harus memperhatikan kecepatan saat melaju berurutan, memperhatikan jarak dengan kendaraan di depannya, dan memperhatikan situasi dan kondisi di depan. Perhatikan juga rambu-rambu lalu lintas, marka atau alat pemberi isyarat lalu lintas lainnya.

Banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi karena kendaraan-kendaraan melaju berurutan. Misalnya ada 2 sepeda motor berjalan berurutan di belakang mobil. Mobil kemudian tiba-tiba melambat dikarenakan suatu hal terjadi di depannya yang menyebabkan motor ada di belakang melakukan pengereman mendadak. Motor yang paling belakang tidak memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengereman sehingga menabrak.

Apa yang harus diperhatikan saat berkendara dalam situasi tersebut? Astra Motor Jawa Tengah (Jateng) memberikan tipsnya.

 

Sadari potensi situasi mendadak

Kita perlu menyadari bahwa ada potensi bahaya bisa terjadi jika mobil melakukan gerakan tiba-tiba. Tindakan perlambatan terjadi karena mobil tersebut ingin memberikan kesempatan kepada pengendara lain yang ingin masuk ke jalurnya.

 

Jaga jarak

Gagal menjaga jarak aman merupakan satu dari lima perilaku salah yang menyebabkan kecelakaan yang dialami motor paling belakang. Sehingga kita perlu menambah jarak aman dengan cara mengurangi kecepatan.

 

Waspada

Selalu perhatikan kondisi dan situasi walaupun terlihat aman sekalipun. Jarak aman yang dianjurkan saat mengendarai sepeda motor berurutan dengan kecepatan 40 km/jam adalah 20 meter sampai dengan jarak aman 30 meter. Mewujudkan jarak 30 meter saat berkendara akan sulit karena tidak ada patokan dan mengandalkan perasaan. Disarankan menggunakan parameter satuan waktu yaitu detik. Menggunakan rumus kecepatan, jarak dan waktu maka dengan kecepatan konstan 40 km/jam dalam 1 detik akan menghasilkan jarak 11,1 meter.

Dengan menggunakan detik inilah kita akan lebih mudah menemukan pendekatan visual yang ideal tentang jarak aman sesungguhnya. Untuk mempermudah menghitung detik harus menggunakan bantuan tiang atau benda-benda yang diam di sekitar jalan.

Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jateng, Oke Desiyanto mengatakan, penghitungan jarak bisa dilakukan dengan menggunakan kendaraan lain yang berjalan dengan kecepatan yang akan kita pantau.

Kendaraan tersebut berjalan meninggalkan tiang sebagai patokan awal menghitung dan durasi waktu yang telah ditetapkan. Jika kecepatan 40 km/jam yang dipantau, maka patokannya adalah jarak mulai dari kendaraan meninggalkan tiang dan berjalan selama 2 atau 3 detik, maka kita akan mendapatkan jarak visual sebagai gambaran yang harus kita gunakan sebagai jarak aman.

“Poin keselamatan pada situasi ini dengan menjaga jarak aman dari kendaraan lain, ini memberikan waktu dan ruang untuk bereaksi terhadap bahaya. Sehingga mampu melakukan tindakan mengantisipasi bahaya dengan aman, jika pengendara depan bergerak tiba-tiba,” ujar Oke dalam siaran pers kepada Solopos.com, Selasa (26/9/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya