Otomotif
Minggu, 15 November 2015 - 09:30 WIB

TIPS OTOMOTIF : Musim Hujan, 2 Hal Ini Penting untuk Ban Mobil

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ban mobil menerjang jalanan berair. (Motortrend.com)

Tips otomotif kali ini tentang hal yang perlu diperhatikan pada ban mobil di musim hujan.

Solopos.com, JAKARTA – Hujan yang mengguyur beberapa wilayah Indonesia menandakan datangnya musim hujan. Sebelum terlambat, sebaiknya segera cek kondisi mobil Anda termasuk bagian ban. Apa saja yang perlu diperhatikan? Simak terus tips otomotif berikut ini.

Advertisement

Saat diguyur hujan atau melintas di jalanan basah, ban mobil perlu daya cengkeram lebih untuk berbelok. Tips otomotif pertama yang perlu diperhatikan adalah pastikan ulir kembangan pada ban masih tebal, terutama pada ban depan.

Sebab jika ban depan gundul, dikhawatirkan mobil akan tergelincir saat berbelok. Kendati demikian, bukan berarti Anda harus membeli satu set ban baru. Menurut pereli nasional sekaligus pendiri sekolah mengemudi Rifat Drive Labs, Rifat Sungkar, hal yang perlu dilakukan hanyalah merotasi ban.

Tenang, merotasi ban bukanlah perkara sulit. Anda hanya perlu menukar posisi ban depan menjadi ban belakang, begitu pula sebaliknya.

Advertisement

“Kalau bisa rotasinya di-cross. Jadi ban depan kanan ditukar posisinya dengan ban belakang kiri, dan ban depan kiri ditukar ke belakang kanan,” terang Rifat sebagaimana dilansir laman Liputan6, Sabtu (14/11/2015).

Rifat menjelaskan, selama melewati aspal di musim kemarau, ban depanlah yang paling banyak tergerus. Nah, dengan dilakukannya rotasi, pengemudi kembali mendapatkan ban depan dengan cengkraman maksimal tanpa harus merogoh kocek  dalam-dalam.

Setelah merotasi ban, tips otomotif yang tak kalah penting untuk menghadapi musim hujan adalah mengisi angin pada ban dengan tekanan yang direkomendasikan pabrikan.

Advertisement

“Kalau angin ban, enggak usah dengar katanya-katanya. Anda hanya perlu melihat di pintu sebelah kanan ada stiker anjuran dari pabrik dan ikuti saja. Sebab rasio tekanan angin bisa saja lebih besar atau kecil tergantung ukuran dan bobot mobil,” beber Rifat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif