SOLOPOS.COM - Sebuah zebra cross Pulau Granville di Vancouver, Kanada dilengkapi dengan "batu bata" untuk dibawa penyeberang jalan. (CBC)
Solopos.com, SOLO – Sebuah zebra cross di Pulau Granville di Vancouver, Kanada dilengkapi dengan batu bata untuk dibawa penyeberang jalan. Batu bata tersebut bisa dipakai untuk menarik perhatian sopir kendaraan yang ngebut atau nyelonong di area penyeberang jalan itu.
Di kedua sisi lintasan penyeberangan jalan, pejalan kaki diundang untuk mengambil sebongkah batu bata merah yang dapat mereka ayunkan saat menyeberang, untuk menarik perhatian pengemudi.
Tetapi rupanya batu-bata tersebut bukan beneran, melainkan hanya busa semacam styrofoam yang dibuat sedemikian rupa menyerupai batu bata merah. Selain itu, benda tersebut dimaksudkan hanya untuk menarik perhatian pengemudi yang biasanya nyelonong atau ngebut, agar berhenti saat ada orang menyeberang jalan.
“Ini dimaksudkan sebagai lelucon, tetapi ada pesan serius di bawahnya,” kata Mihai Cirstea, seorang relawan dengan Vision Zero Vancouver, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengurangi kematian dan cedera akibat lalu lintas di wilayah tersebut, di laman CBC, Selasa (2/4/2024) dikutip Solopos.com, Kamis (4/4/2024).
“Ini sangat efektif ketika [pengemudi] melihat Anda memegang batu, seperti, oh ya, sebaiknya saya berhenti dan membiarkan orang ini melewati. Jadi memberi kekuatan kembali kepada pejalan kaki.”
Cirstea mengatakan inisiatif Hari April Mop ini terinspirasi oleh lintasan pejalan kaki berbendera di tempat lain, di mana pejalan kaki mengayunkan bendera saat mereka berjalan.
Sementara itu, Cirstea dan penduduk Pulau Granville mengatakan bahwa lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pejalan kaki di daerah yang sibuk ini, terutama di Jalan Anderson, jalan utama masuk ke pulau, termasuk lintasan pejalan kaki yang ditinggikan dan penandaan yang tepat.
Data dari Perusahaan Asuransi B.C. menunjukkan bahwa ada 10 kecelakaan di persimpangan Jalan Anderson dan Island Park Walk, yang merupakan bagian dari tanggul laut, antara tahun 2018 dan 2022. Lima di antaranya mengakibatkan cedera atau kematian.
Claudette Abgrall, yang telah bekerja di dekat pintu masuk Pulau Granville selama lebih dari lima tahun, mengatakan bahwa dia telah menyaksikan mobil melaju kencang di jalan masuk ke area tersebut beberapa kali.