SOLOPOS.COM - Ilustrasi ganti oli (Lifepal)

Solopos.com, SOLO – Masyarakat menggunakan beberapa patokan untuk penggantian oli mesin secara rutin. Patokan itu adalah siklus seperti tiga bulanan atau empat bulanan serta pengamanan tingkat kekeruhan oli. Mana yang paling benar? Simak ulasannya.

Sebagai pengendara motor atau mobil beberapa di antara kita pasti masih bingung dengan waktu yang tepat untuk melakukan pergantian oli.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ada yang mengganti oli berdasarkan siklus, biasanya sebulan atau dua bulan dan seterusnya. Ada pula yang mengganti oli jika sudah keruh atau berwarna kehitaman.

Namun, dikutip dari laman stpoil.co.id, kedua patokan penggantian oli tersebut kurang tepat. Jika penggantian oli menggunakan siklus tertentu, misalnya sebulan atau dua bulan, belum tentu dalam periode tersebut penggunaan mesin sama.

Jika Anda penganut oli ketika sudah keruh dan hitam harus langsung diganti, cara ini juga tidak terlalu tepat karena oli baru beberapa hari pemakaian pasti akan keruh karena selalu ada sisa oli mengendap di dalam mesin kendaraan Anda. Bisa dibilang, oli yang berubah hitam tidak selalu berarti kalau kondisinya sudah jelek dan kotor sehingga perlu segera diganti. Meskipun dalam kondisi oli mesin sudah dikuras habis, pasti akan selalu ada oli lama yang tersisa di dalam mesin.

Untuk menentukan waktu ganti oli mesin di motor atau mobil, kita bisa mengikuti panduan servis dari pabrikan. Caranya adalah dengan melihat dari jarak tempuh yang sudah diraih atau berapa lama oli mesin sudah dipakai. Penggantian oli mesin dianjurkan buat ganti maksimal tiap 4.000 km atau 4 bulan pemakaian, namun bisa lebih cepat tergantung kondisi dan pemakaian motor.

Selain itu, oli juga harus diganti atau ditambahkan jika volumenya sudah banyak berkurang.

Saat melakukan pergantian oli mesin, cairan pelumas tersebut pasti tidak keluar seluruhnya. Oleh karena ada sedikit oli yang mengendap di sela-sela komponen, akan timbul kerak karbon yang diakibatkan oleh terbakarnya oli itu sendiri dari kegagalannya mengatasi panas ekstrem.

Jika kita membiarkan hal tersebut, performa mesin akan terganggu, bahkan bisa membuat mesin rusak. Salah satu cara praktis dalam membersihkan ruang mesin sekaligus meluluhkan kerak membandel adalah dengan melakukan “engine flush”. Teknik “engine flush” adalah membersihkan komponen mesin dari kerak yang menempel dan endapan oli dengan menggunakan cairan berformulasi khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya