SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengisi BBM. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, beleid pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Pertalite bakal rampung dalam waktu dekat. Sementara itu, sejumlah produsen mobil memberikan respons mereka.

Target penyelesaian revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 itu seiring dengan rencana pemerintah untuk menahan harga BBM dan tarif listrik tidak naik sampai Juni 2024.  “Targetnya tahun ini harus jalan, dalam beberapa bulan ini lah selesai karena sudah setahun drafnya,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2024).  Arifin mengatakan, revisi beleid itu diharapkan dapat memperbaiki target serta realisasi penyaluran subsidi BBM di tengah masyarakat nantinya.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut rencana pemerintah untuk membatasi bahan bakar jenis pertalite berpotensi mempengaruhi preferensi konsumen untuk membeli mobil hybrid. Sales & Marketing and After Sales HPM, Yusak Billy mengatakan mengatakan teknologi hybrid yang terbilang canggih, dan irit bahan bakar disebut bakal menarik konsumen untuk beralih dari jenis internal combustion engine (ICE). “Mobil yang sangat irit bahan bakar sekarang ada LCGC [low cost green car] dan teknologi hybrid,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024). Untuk itu, Honda juga masih berupaya menghadirkan produk yang sesuai dengan konsumen mulai dari segi harga, kualitas, teknologi, dan fitur pasca merilis CR-V Hybrid, dan Accord Hybrid.

Daihatsu Indonesia belum bisa berkomentar banyak tentang rencana pemerintah yang akan membatasi bahan bakar jenis Pertalite. Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk. Daihatsu Sales Operation, Tri Mulyono mengatakan perusahaan masih menunggu petunjuk pelaksanaan dari pemerintah mengenai rencana tersebut. “Kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan yang lebih konkret terkait dengan implementasi dari kebijakan ini,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).

PT Toyota Astra-Motor (TAM)menilai rencana pemerintah untuk membatasi pembelian BBM Pertalite akan membuat segmen low cost green car (LCGC) kian diminati oleh konsumen.

Adapun, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih terus membahas revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM yang didalamnya mengatur pembatasan pembelian Pertalite.

Dari isu yang berembus, seluruh kendaraan roda empat dilarang untuk membeli bensin dengan nilai oktan (RON) 90 tersebut. Kendati demikian, masih ada opsi kedua dengan menetapkan kubikasi mesin maksimal 1.400 cc. Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pembatasan tersebut akan berdampak terhadap pergeseran segmen daripada pasar otomotif Indonesia.

Meski tidak serta-merta berpindah ke roda dua, menurutnya ada kemungkinan masyarakat beralih kepada produk irit bahan bakar. Beberapa di antaranya mobil dengan teknologi hybrid maupun kubikasi mesin di bawah 1.400 cc seperti LCGC. “Kami sama sama masih menunggu keputusan akhirnya akan seperti apa. Let’s see ya seperti apa aturan ini akan ditetapkan nantinya,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (25/3/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya